UU Kesehatan Omnibus yang Baru Disahkan: Anggaran Kesehatan Semakin Terpuruk, Rakyat Tambah Menderita

Avatar photo

Minggu, 23 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

APBN AS semakin besar dialokasikan untuk Anggaran Kesehatan. (Pexels.com/ahsanjaya)

APBN AS semakin besar dialokasikan untuk Anggaran Kesehatan. (Pexels.com/ahsanjaya)

Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)

EKBISINDONESIA.COM – APBN AS semakin besar dialokasikan untuk Anggaran Kesehatan (% PDB), demi kepentingan rakyat, melalui mandatory spending.

AS, meskipun liberal, tapi ternyata membela kepentingan rakyat.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

CBO states that in 2023, 62 percent of federal spending went to mandatory programs. ctt.ec/58Gu4+ via @pgpfoundation

Many programs that provide benefits to individuals are classified as mandatory spending, including #SocialSecurity, #Medicare, and #Medicaid. ctt.ec/3nWZ4+ via @pgpfoundation

Baca artikel lainnya di sini: Prabowo Subianto Bertekad untuk Selesaikan Kemiskinan, Turunkan Harga Sembako, Biaya Kesehatan dan Pendidikan

Mandatory spending (MS) adalah pengeluaran wajib untuk memenuhi kewajiban menurut UU.

Di indonesia, Mandatory Spending di UU Kesehatan Omnibus yang baru malah dihilangkan?

Utang Indonesia semakin besar, digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang menguntungkan oligarki, kemudian dikorupsi pula.

Seperti pembangunan proyek BTS atas nama daerah tertinggal, terpencil dan terluar: artinya, daerah kaum miskin.

Atau pembangunan IKN, Kereta Cepat, dan masih banyak lainnya.

Dampaknya, beban bunga juga semakin besar.

Ironisnya, Mandatory Spending hilang, Anggaran sektor Kesehatan akan dipangkas, menjadi semakin lebih rendah dari beban bunga pinjaman

Jadilah negara gagal sistemik, meminjam istilah Sekjen PBB, Antonia Guterres.

Dunia patut meniru AS untuk mengatasi masalah sektor Kesehatan.

Meskipun menjadi Negara Kapitalis Liberal, Amerika Serikat mengalokasikan anggaran kesehatan (% dari PDB) tertinggi di dunia, dan terus meningkat.

Sedangkan anggaran kesehatan Indonesia relatif cenderung turun.

Dengan UU Kesehatan Omnibus yang baru disahkan, anggaran kesehatan akan semakin terpuruk: rakyat tambah menderita.***

Berita Terkait

Rp50 Triliun Terkumpul, Patriot Bond Dorong Kemandirian Pembiayaan Nasional
Rosan Soroti Rp200 Triliun Dana Pemerintah, Perbankan Diharap Gerakkan Ekonomi
Dari Komoditas ke Geopolitik, CSA Index September 2025 Turun
BI Turunkan BI-Rate 125 Bps, Burden Sharing Perkuat Ekonomi Kerakyatan 2025
Bagaimana Cara Jitu Mengundang Jurnalis Bisnis ke Acara Korporasi
Optimisme Pertumbuhan Ekonomi 5,1% di 2025 dan Fondasinya
Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan Jadi Nyawa Perusahaan Efek Menurut OJK
CSA Index Agustus 2025 Ungkap Kepercayaan Investor Mencapai Titik Tertinggi Tahun Ini
Berita ini 121 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 09:36 WIB

Rosan Soroti Rp200 Triliun Dana Pemerintah, Perbankan Diharap Gerakkan Ekonomi

Sabtu, 13 September 2025 - 00:18 WIB

Dari Komoditas ke Geopolitik, CSA Index September 2025 Turun

Selasa, 9 September 2025 - 07:02 WIB

BI Turunkan BI-Rate 125 Bps, Burden Sharing Perkuat Ekonomi Kerakyatan 2025

Senin, 1 September 2025 - 06:52 WIB

Bagaimana Cara Jitu Mengundang Jurnalis Bisnis ke Acara Korporasi

Kamis, 21 Agustus 2025 - 12:11 WIB

Optimisme Pertumbuhan Ekonomi 5,1% di 2025 dan Fondasinya

Berita Terbaru

dok. bbc.com

Bisnis

Langkah Awal Sebelum Membeli Bitcoin, Yuk Simak

Jumat, 7 Nov 2025 - 19:42 WIB