EKBISINDONESIA.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan draft rancangan awal Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025
Sri Mulyani menyampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Senin (26/02/2024).
Ia mengungkapkan, KEM PPKF dan RAPBN 2025 disiapkan dalam periode transisi ke Pemerintahan Baru hasil Pemilu 2024
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Menkeu mengatakan bahwa di dalam KEM-PPKF dipresentasikan kondisi dinamika dan tantangan ekonomi global.
Antara lain seperti kenaikan suku bunga global (higher for longer) yang mempengaruhi arus modal, nilai tukar, dan biaya pendanaan (cost of fund).
“Juga kondisi geopolitik dan proteksionisme serta tren teknologi digital, perubahan iklim dan penuaan penduduk (aging population) di berbagai negara maju,” tambahnya.
Baca artikel lainnya di sini : Syahrul Yasin Limpo Didakwa Terima Uang Sebesar Rp44,5 Miliar dari Hasil Memeras Anak Buahnya
Baca Juga:
Langkah Awal Sebelum Membeli Bitcoin, Yuk Simak
Karya Mahasiswa Kini Punya Rumah Digital Sendiri: Kenalan dengan NobiPlay!
Jurnalis Lokal Naik Kelas Lewat 24 Jam News Network dan Promedia
“Saya menyampaikan draft rancangan awal Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara sesuai mandat UU Keuangan Negara.”
“Menteri Keuangan menyusun KEM-PPKF sebagai landasan awal penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja (RAPBN) tahun depan (2025),” ujarnya sebagaimana dikutip dari laman Instagram @smindrawati.
Lihat juga konten video, di sini: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Menjadi Jenderal TNI, Kenaikan Pangkat Istimewa dari Presiden
Selain itu ia juga menyebut Kebijakan Fiskal dan APBN sangat penting dalam menangani tantangan pembangunan.
Baca Juga:
TEI ke – 40 Resmi Dibuka, Hadirkan Keunggulan Produk Indonesia Tanpa Batas
Rp50 Triliun Terkumpul, Patriot Bond Dorong Kemandirian Pembiayaan Nasional
Meliputi kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, inklusivitas dan kesenjangan, serta transformasi ekonomi dan ekonomi hijau.
“Berbagai tantangan pembangunan harus ditangani dan diselesaikan,” tegasnya.
Ia pun menekankan, Kebijakan Fiskal dan APBN harus dijaga secara hati-hati atau prudent, akuntabel, serta disiplin agar tetap sehat, kredibel/dipercaya dan berkelanjutan (sustainable).
“APBN adalah instrumen penting dan strategis serta diandalkan untuk memecahkan berbagai tantangan pembangunan untuk mencapai tujuan Indonesia maju adil dan sejahtera.”
“APBN juga menjadi instrumen penting dalam melindungi ekonomi dan masyarakat dalam menghadapi berbagai ancaman dan gejolak.”
“Seperti Pandemi, Perubahan Iklim dan persaingan geopolitik,” pungkasnya.***
Baca Juga:
Trade Expo Indonesia ke-40 Semakin Dekat, Kemendag Terus Ajak Pelaku Usaha Gabung dalam Pameran
Hotel Surabaya Barat: Pilihan Tepat untuk Wisatawan dan Pebisnis
Pertimbangan dalam Memilih Merchant Payment Gateway Terbaik untuk Mempermudah Bisnis Online Anda
Artikel di atas juga sudah diterbitkan media ekonomi dan bisnis Bisnisnews.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Teksnews.com dan Infobumn.com

















