Dirut BRI Sunarso Ungkap Ketahanan Pangan jadi Kunci Agar Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Avatar photo

Sabtu, 12 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

EKBISINDONESIA.COM – Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso mengungkapkan kunci agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap (perangkap pendapatan menengah).

“Berdasarkan kajian Bappenas, Indonesia diperkirakan akan keluar dari jebakan kelas pendapatan menengah pada tahun 2041 jika asumsi rata-rata pertumbuhan ekonomi minimal 6% terpenuhi,” kata Sunarso dalam acara Katadata Forum bertajuk Indonesia Future Policy Dialogue di Jakarta, Rabu (10/9).

Untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah, menurut Sunarso, pendapatan per kapita Indonesia harus berada di atas US$ 4.465 (sumber: World Bank).

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terkait hal tersebut, Sunarso mengungkapkan dalam kajian BRI faktor yang paling menentukan pertumbuhan ekonomi 6% adalah investasi pada human capital atau nilai ekonomi dari pengalaman dan keterampilan pekerja. Pembentukan human capital  juga perlu didorong oleh tiga faktor.

Pertama, Indonesia harus fokus dalam memaksimalkan kebutuhan nutrisi dan pangan. “Maka menjadi penting, kita fokus untuk memiliki strategi yang khusus, spesifik, dan visioner untuk masalah ketahanan pangan,” ujar Sunarso.

Kedua, negara punya tugas untuk menyejahterakan rakyat dan ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan, cara terbaik untuk menyejahterakan rakyat adalah dengan memberikan mereka pekerjaan.

“Jadi semua orang pada usia produktif memang harus bekerja. Kalau begitu, pemerataan kesempatan kerja itu menjadi penting,” kata Sunarso. Untuk mendapatkan pemerataan kesempatan kerja dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, di mana di dalamnya juga ada unsur pemerataan serta partisipasi masyarakat untuk ikut tumbuh dan berkembang.

“Investasi yang penting adalah human capital, dan kalau mau memperbaiki human capital, perbaiki dulu nutrisi dan pangan. Dan kemudian kita tunggu, untuk pemerataan butuh inklusivitas pertumbuhan,” ujar Sunarso.***

Berita Terkait

Maksimalkan Efisiensi HR dengan Software Penggajian dan Absensi
Langkah Awal Sebelum Membeli Bitcoin, Yuk Simak
Jurnalis Lokal Naik Kelas Lewat 24 Jam News Network dan Promedia
PT Sumbawa Timur Mining Soroti Peran Penting Eksplorasi dalam Ketahanan Mineral Kritis di Minerba Convex 2025
TEI ke – 40 Resmi Dibuka, Hadirkan Keunggulan Produk Indonesia Tanpa Batas
Trade Expo Indonesia ke-40 Semakin Dekat, Kemendag Terus Ajak Pelaku Usaha Gabung dalam Pameran
Pertimbangan dalam Memilih Merchant Payment Gateway Terbaik untuk Mempermudah Bisnis Online Anda
ID FOOD dan Danantara Sinergi Serap Gula Petani Rp1,5 Triliun Tahun Ini
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 13:12 WIB

Maksimalkan Efisiensi HR dengan Software Penggajian dan Absensi

Jumat, 7 November 2025 - 19:42 WIB

Langkah Awal Sebelum Membeli Bitcoin, Yuk Simak

Selasa, 21 Oktober 2025 - 10:19 WIB

Jurnalis Lokal Naik Kelas Lewat 24 Jam News Network dan Promedia

Rabu, 15 Oktober 2025 - 19:11 WIB

TEI ke – 40 Resmi Dibuka, Hadirkan Keunggulan Produk Indonesia Tanpa Batas

Selasa, 30 September 2025 - 16:45 WIB

Trade Expo Indonesia ke-40 Semakin Dekat, Kemendag Terus Ajak Pelaku Usaha Gabung dalam Pameran

Berita Terbaru

Internasional

Pameran Sejarah Haji Tampilkan Koleksi Langka dan Teknologi Digital

Selasa, 11 Nov 2025 - 21:42 WIB

dok. bbc.com

Bisnis

Langkah Awal Sebelum Membeli Bitcoin, Yuk Simak

Jumat, 7 Nov 2025 - 19:42 WIB