EKBISINDONESIA.COM – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan inflasi rendah pada 2023.
“Kita lihat dibandingkan dengan negara lain kita menjadi salah satu dari negara dengan inflasi rendah.”
“Yang di bawah kita hanya Jepang yang angkanya mirip dengan kita kemudian Saudi, Italia dan China,” kata Menteri Airlangga di Jakarta, Senin, 29 Januari 2024.
Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Baca Juga:
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Jelaskan Soal Tren Deflasi yang Terjadi Selama 5 Bun Beruntun
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2023 tercatat rendah sebesar 0,41 persen month to month (mtm).
Sehingga inflasi IHK 2023 menjadi 2,61 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Baca artikel lainnya di sini : Menkeu Sebut Pemerintah Upayakan Jaga Daya Beli Masyarakat di Tengah Inflasi Harga Pangan yang Bergejolak
Inflasi 2023 menurun dibandingkan realisasi tahun 2022 yang tercatat di level 5,51 persen.
Baca Juga:
DPP AMPI Tanggapi Terpilihnya Agus Gumiwang Kartasasmita Sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar
Menko menuturkan di luar periode terdampak pandemi (2020-2021), realisasi inflasi tahun ini merupakan yang terendah sejak tahun 2000.
Lihat konten video lainnya, di sini: Pesan Prabowo ke Emil Dardak: Banyak Pemimpin Muda Muncul, yang Penting Cinta Rakyat Indonesia
Beberapa negara yang masih mengalami inflasi di atas sasaran target di antaranya:
1. Eropa (2,4 persen),
2. Jepang (2,8 persen),
3. Amerika Serikat (3,1 persen)
Baca Juga:
4. Korea Selatan (3,2 persen),
5. Jerman (3,2 persen),
6. Inggris (3,9 persen)
7. Rusia (7,5 persen),
8. Turki (62,0 persen),
9 Argentina (160,9 persen).
Sementara dibandingkan dengan negara G20 lain, Indonesia lebih baik dari Argentina, Turki, Rusia, India bahkan Amerika Serikat.
Capaian inflasi Indonesia di tahun 2023 yang besarnya 2,61 persen itu terjaga di dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen.
Menko Airlangga menuturkan pencapaian inflasi Indonesia 2023 tersebut merupakan kerja sama seluruh pihak terkait.
Termasuk di dalamnya pemerintah pusat dan daerah, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pusat Statistik serta kementerian/lembaga lain.
“Tentu kerja sama yang baik antara pusat, pemerintah daerah Bank Indonesia dan TPID-TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) ini menjadi contoh kerja sama yang solid,” ujarnya.
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita ekonomi Harianekonomi.com
Jangan lewatkan untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Terkinipost.com.com dan Haibanaten.com.***